Thursday, May 3, 2012

Pengalaman Tes kerja ‘Tes Pengamatan’ ???



Pasti ada yang bertanya-tanya apa itu ‘tes pengamatan’…??? Awalnya pun saya juga tidak mengerti yang dijelaskan oleh customer servicenya karena saya belum pernah mendengar atau menjalani tes pengamatan. Biasanya kan jika tes kerja itu contohnya tes tertulis, interview atau yang lainnya. Daripada bertanya-tanya, akhirnya saya coba untuk mengikutinya saja keeskan harinya.

Jeng … jeng… ternyata yang saya pikirkan benar tentang tes pengamatan ini. Jadi inti tes pengamatan ini adalah kita hanya mengamati senior yang sedang bekerja. Semacam OJT (On Job Training) seperti itu, tapi kita hanya mengamati saja. Tesnya outdoor atau diluar ruangan dan senior yang saya amati adalah semacam sales (mereka tidak mau disebut sales).

Memang pada saat melamar lowongan ini, saya belum cek di internet. Biasanya jika saya mau melamar suatu pekerjaan di sebuah perusahaan, saya cek terlebih dahulu di internet untuk mengetahui perusahaan ini di bidang apa atau info-info lain tentang perusahaan ini serta keaslian perusahaan ini. Hohohoho….

Saya dapat lowongan ini dari Koran dan info lowongannya hanya tertera nama perusahaan, jabatan-jabatan yang dibutuhkan dan alamatnya. Disitu tertera bahwa :

".... PT. bla bla bla membutuhkan teller, adm, OB, acc, manager dll silahkan datang langsung ke Jl.Kaliuang km. bla bla bla… ....."
Seperti itu kira-kira….


Awalnya saya tidak begitu curiga dengan lowongan ini, padahal biasanya jika lowongannya tidak begitu jelas, saya cek terlebih dahulu. Tapi entah kenapa ini tidak… mmm… mungkin karena kebutuhan hidup… hehehehe…

Anyway, balik lagi ke tes pengamatan tadi. Keesokan harinya saya mengikuti kemana arah senior…. Kebetulan saya dipasangkan dengan ketua timnya coz pasangan saya yang (baca:senior) awal yang dipilihkan oleh pimpinan tidak ada motor. Jadinya saya ditukar atau dititipkan dengan yang lain (kasian dech gue… ).

Saya hanya ‘plonga- plongo’ (bahasa jawa…. Artinya ‘bengong’) tidak tahu apa yan harus dikerjakan. Nantinya katanya saya dinilai oleh senior yang mendampingi saya (kayak apa aja…), apakah saya serius untuk bekerja atau tidak.

Well, perjalanan dimulai… kami ke daerah Tempel Jl. Magelang Yogyakarta… di daerah pedesaan. Saya termasuk dalam tim ‘divisi kesehatan’, jadi hanya menjual alat kesehatan saja… saat itu yang dijual semacam sandal yang ada tajam-tajamnya itu looohh… seperti yang ada di televisi. Kita kesana ada beberapa orang dan harus minta izin dahulu dengan dukuh atau kelurahan daerah situ.

Akhirnya sekian lama menunggu, izin pun di dapat dan mereka (tim perusahaan tersebut) menyebutnya ini ‘PKL’. Mmm…. Setahu saya yang namanya ‘PKL’ itu ‘Praktek Kerja Lapangan’ untuk anak kuliahan atau organisasi, bukan yang seperti ini. Hanya ‘sesuatunya’ saja yang berbeda.

Saya mengikuti kemana senior itu pergi… ke satu rumah ke rumah yang lain bertanya apakah ada anggota keluarga yang sakit atau tidak… menawarkan sandal kesehatan tersebut. Hingga sampai di satu rumah… ada seorang kakek yang memang sedang sakit dan kata anaknya habis dari terapi. Tapi karena kakek sedang tidur, kami hanya menemui nenek dan anaknya (yang sudah bapak-bapak juga).

Singkat kata, sandal kesehatan tersebut dicobakan GRATIS pada nenek tersebut. Sekitar setengah jam sampai satu jam mungkin. Karena mencobakan 2 alat yaitu sandal dan alat temple yang biasa digunakan di dada orang sakit itu loohh… jadi alatnya ini 2 in 1..

Saya hanya memperhatikan dan mengamati saja. Sampai keluarlah kata-kata ‘AJAIB’ tawaran senior yang mencoba meluluhkan nenek tersebut untuk membeli produk tersebut dengan iming-iming harga murah (baca : target atau cara untuk agar produk tersebut dibeli).

Awalnya nenek tersebut yang saya baca dari raut wajah dan sikapnya ragu untuk membeli tapi karena senior tetap ‘kekeuh’ (baca: ‘teguh’) merayu agar produk itu dibeli oleh nenek tersebut, akhirnya keteguhan nenek luluh... :(

Saya yang melihat tidak tega…. Coz harga segitu buat kalangan menengah bawah sangat berharga, pasti uang tersebut untuk mereka makan atau untuk hal yang lebih penting lainnya. Tapi apa daya…. Saya tidak berhak untuk melarang atau mengkoreksi senior tersebut. Memang sich untuk kesehatan… tapi bagi mereka, pasti digunakan untuk yang lebih penting dan berguna lainnya daripada membeli sebuah alat… speechless… dalam hati menangis…

Setelah itu, karena sandal kesehatan yang satunya tidak bisa digunakan, kami balik ke kantor. Saya merasa… Alhamdulillah.. akhirnya selesai juga coz jujur saja, saya merasa bête dan tidak tega jika harus melihat kejadian seperti tadi.

Sampai kantor, saya sempat dijelaskan sedikit tentang urutan jabatan-jabatan di perusahaan itu dan untuk lebih jelasnya kata senior (yang tadi, saya nebeng dia) besok pagi. Jadi di kasih semacam undangan untk panggilan kedua dan tertera jam 07.00 pagi pas …. OMG… pagi banget ya… saya baru bangun itu… Hwkwkwkwkkwk. Memang jika saya lagi tidak ada acara, saya tidak bangun pagi-pagi, tapi jika ada acara atau keperluan, tentu saja bisa bangun pagi… fleksible lah…. Zizizizi

Jadi, panggilan kedua ini nantinya dijelaskan semuanya dari mulai penempatan, jabatan, gaji dan lain-lain.
Keesokan harinya, saya tidak datang kembali coz beberapa alasan… bukan karena saya tidak serius ingin bekerja….
Saya cek di internet info ‘PT. bla bla bla’ yang tertera di lowongan tersebut tidak ada.. dan cari ‘PT’ yang meng’ATAS’i ‘PT. bla bla bla’ ada blognya. Di blog tersebut sudah menjelaskan secara singkat tapi jelas intinya. Ini salah satu kutipan di blog tersebut… -->>

".... Para Pelamar yang melamar ke perusahaan ini akan di panggil untuk mengikuti TEST PENGAMATAN (yang katanya) bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keseriusan dalam bekerja dan melihat mentalitas secara langsung. (tetapi sebenarnya) Pelamar itu di ajak ke lapangan untuk memperhatikan cara memasarkan barang. setelah kegiatan selesai langsung ada INTERVIEW dengan manager mengenai kegiatan yang diikuti. setelah itu langsung ada panggilan ke-dua untuk mengikuti tahap penjelasan. Pada tahap itulah akan di jelaskan mengenai prosedur penempatan, standar penggajian dan materi pelatihan yang akan di dapatkan....."

Saya sudah tanya-tanya (mengorek-ngorek satu tim kemarin yang bareng saya) dan sepertinya kesimpulannya sama.
System dari perusahaan ini adalah mengajarkan bisnis dari awal, menawarkan produk kepada orang-orang seperti sales (sistemnya door to door). Dengan iming-iming menawarkan beberapa jabatan. Tapi sebenarnya jabatan itu tidak pernah ada… atau hanya bayang-bayang saja.

Dari awal sampai akhir jadi ‘sales’, yang katanya itu bukan sales tapi belajar berkomunikasi dengan orang lain. Dengan target penjualan yang menentukan kita bisa naik ke jenjang karier yang lebih tinggi. Memang kita tidak ditargetkan langsung oleh perusahaan ‘HARUS’ menjual berapa item produk tapi tergantung dari kitanya sendiri bisa menjual berapa. Jadi semuanya tergantung dari diri kita sendiri.

Memang ada baik dan buruknya, tapi bagi saya ini kebanyakan pembohongan public , kalo kata teman saya ‘kadalkadalan’. Saya tidak menyalahkan perusahaan ini atau siapapun, tapi mungkin lebih baik diperjelas saja untuk lowongannya… sehingga tidak ada yang dirugikan…

Mungkin itu sedikit pengalaman saya… saya tidak bisa menjelaskan secara utuh nama perusahaan atau yang lebih khususnya… semua itu kan privacy masing-masing.. ambil sisi positifnya saja. Bahwa semua pekerjaan itu ada resiko nya masing-masing. Dan tergantung kita sendiri yang menentukan baik buruknya. ^^

No comments:

Post a Comment

Lirik lagu Rizky Febian - Hargai Cinta

Kali ini lirik lagu Rizky Febian alias 'Iky' anak dari Kang Sule (sok kenal lagi.. Xixixi). Lirik dari lagu-lagu Iky maknanya dalam...