Thursday, January 10, 2019

Kutipan buku 'Genap' - Nazrul Anwar part 1

"AKU HANYA INGIN PASANGAN YANG SEDERHANA"

Aku hanyalah wanita biasa. Aku bukanlah wanita berparas cantik jelita. Aku juga bukanlah wanita yang punya segalanya. Aku hanyalah seorang wanita yang ingin pasangan sederhana. Aku tidak ingin menilai setampan apa rupanya. Aku tidak ingin menilai sebanyak apa hartanya. Aku tidak ingin menilai setinggi apa kedudukannya.

Pasangan yang berlandaskan ketakwaan-NYA. Pasangan yang mengharapkan Surga-NYA. Pasangan yang akan membawa keberkahan dan keridhaan-Nya. Aku berharap kelak di sebuah perbatasan waktu. Aku dipertemukan dengan pasangan pilihan-Nya.

Seseorang yang hatinya terpaut kepada-Nya. Seseorang yang mengikuti sunnah Rasul-Nya. Seseorang yang berpedoman pada Kitab-Nya. Seseorang yang akan ikhlas menerima segala kekuranganku. Yang akan mampu membimbing hidupku.

Yang akan mampu mengisi dan melengkapi hari-hariku. Yang akan menahkodai bahtera rumah tanggaku. Yang mencintaiku tanpa menuntut kesempurnaan dariku. Aku ingin menyayanginya secara sederhana.

Aku harap dia juga menyayangiku secara sederhana. Sesederhana aku dalam mencintainya. Biarlah saat ini aku menyemai cinta bersama-Nya. Menyemai kerinduan akan wajah-Nya.

Sebelum aku dipertemukan dengannya. Aku bermimpi untuk membangun Istana Indah. Walaupun istana itu hanyalah pondok kecil yang terbuat dari bambu. Berpagarkan ketulusan cinta dan kasih sayang. Akan kujadikan pondokku sebagai Surga bagi Suami dan anakku. Hanya satu keinginanku. Yaitu ingin menjadi seorang Isteri shalehah...

Harusnya semua laki-laki di muka bumi ini mengerti, betapa mahalnya harga sebuah ketidakpastian. Apalagi, bagi mahluk yang bernama perempuan. Kepastian tidak sesederhana iya atau tidak.

Dalam bahasa keputusan, kepastian adalah salah satu sinonim dari keberanian. Tentu saja aku tak mau hidup menggenap dengan orang yang tidak bisa memberi kepastian, dan tak terbayang betapa repotnya menghabiskan lebih dari separuh hidup bersama orang yang tak punya keberanian.

Maka dia, laki-laki sebelum kamu yang berproses untuk menggenapiku itu, langsung ter-eliminasi dari pilihanku. Aku lebih memilih meninggalkan ketidakpastian dan segera berlari menuju kepastian. Walaupun untuk itu, aku harus menempuh jarak yang cukup jauh.

Aku tak mau terjebak dalam permainan logika yang bernama asumsi, sedangkan sebagian asumsi adalah salah. Aku juga tak begitu mengerti kondisi laki-laki sebelum kamu itu dengan menunda-nunda, yang aku tahu, cara terbaik untuk menghadapi ketidakpastian adalah dengan memastikannya. Bukan dengan asumsi, bukan juga dengan harapan semoga begini atau andaikata begitu.
Dan kepastiannya, aku memutuskan untuk tidak.

#genap #nazrulanwar



Hai hai kalian bisa juga cek kutipan buku Genap- Nazrul Anwar yang lain ~DISINI~
- Tentang Kesabaran from Buku Menata Hati - atau -INI-


No comments:

Post a Comment

Lirik lagu Rizky Febian - Hargai Cinta

Kali ini lirik lagu Rizky Febian alias 'Iky' anak dari Kang Sule (sok kenal lagi.. Xixixi). Lirik dari lagu-lagu Iky maknanya dalam...