Friday, February 17, 2017

Kutipan buku Genap - Nazrul Anwar about ~Believe n Menunggu Kamu~

Beratus kali kurangkai doa, berharap Tuhan memberikan yang terbaik untuk kehidupanku, tanpa sadar sedikitpun, kalau Tuhan sudah memberikannya untukku.

Termasuk dengan mengirimkan kamu. Kesadaran itu meghentakku. Jadi, buat apa selama ini aku beroda jika aku tak mempercayai-Nya? Dia akan selalu memberikan yang terbaik, bukan? Dia Maha Mengabulkan doa, bukan? Jadi kalau aku meminta yang terbaik, kemudian Dia mengirimkan kamu, itu artinya kamu memang benar-benar yang terbaik buat aku.

Sebanyak apapun kekurangan yang kamu punya, yang harus aku lakukan hanyalah menerima. Bukan sekedar menerima kamu, tapi juga menerima ketetapan-Nya.

Lagipula, jikapun orangnya bukan kamu, orang lain yang entah siapalah, dia juga pasti punya kekurangan yang harus aku hadapi, bukan? Bisa jadi malah kekurangannya jauh lebih banyak dari pada kamu.

Ada yang pernah bilang, kalau dalam hidup ini, kita hanya akan menghadapi dua hal. Pertama hal yang bisa kita kendalikan, kedua hal yang nggak bisa kita kendalikan. Untuk apa yang bisa kita kendalikan, ya kita harus berusaha untuk memperbaikinya.

Sebaliknya, tak perlu susah-susah menghabiskan waktu, pikiran, tenaga, juga perasaan untuk berusaha mengendalikan apa-apa yang memang nggak bisa kita kendalikan. Capek hati pastinya.

Sayangnya, kekurangan orang lain, termasuk kekurangan kamu ada dalam katagori yang kedua. So, pada akhirnya, ini semua bukan tentang kamu atau aku yang banyak kekurangannya, tapi bagaimana sikap kita (yang tentu saja bisa kita kendalikan) dalam menghadapai kekurangan kita msing-masing. Dan ternyata, semuanya akan jauh lebih mudah, kalau kita sudah saling menerima.

Memang harusnya begitu, bukan? Kalau kita percaya bahwa Dia selalu memberikan yang terbaik buat kita, harusnya kita menerima dengan ikhlas segala ketetapan-Nya. Well, harusnya sepasang manusia memutuskan untuk hidup bersama karena sudah siap untuk saling menerima. Bukan sekedar cinta, apalagi hanya ego semata.

"Okay, dear you; let start to do it."


Awalnya, aku kira, menunggu adalah pekerjaan yang membosankan. Seiring berjalannya waktu, aku baru mengerti bahwa menunggu adalah salah satu kebijaksanaan yang diajarkan Tuhan.

Iya, Tuhan selalu lebih tahu waktu yang paling tepat, bukan? Kita hanya harus menunggu sampai waktu yang tepat itu tiba. Entah berapa ratus, ribu, atau bahkan jutaan detik lagi. Entah di bilangan hari, bulan dan tahun keberapa. Tapi saat itu pasti akan datang. Sepasti ketetapan-Nya yang tak pernah salah.

#genap #nazrulanwar


MENUNGGU KAMU
================

Maka, siapapun yang percaya bahwa Tuhan lebih tahu mana waktu yang paling tepat, harus selalu menyediakan ruang tunggu di hatinya.

Tinggal masalahnya, mau diapakan ruang tunggu itu. Ada yang mengisinya dengan usaha, ada yang menjalaninya dengan tindakan yang sia-sia, ber-iri ria dengan pencapaian orang lain, atau bertanya tidak jelas entah kepada siapa kapan saat untuk dirinya tiba. Ada yang menghiasinya dengan keluh-kesah dan menyalahkan, ada juga yang mengharumkannya dengan aroma kesabaran yang menyebar layaknya udara, yang terpusat di ruang tunggu, lalu perlahan menyeruak ke ruang lain di dalam hati.

Tapi apapun itu, pada dasarnya, kita semua sedang melakukan hal yang sama; menunggu ketetapan-Nya tiba.

Terkait seberapa sebentar atau lamanya kita harus menunggu, ah aku pikir Tuhan punya kebijaksanaan yang cukup untuk menentukannya. Toh selama ini Tuhan tak pernah terlambat, Dia selalu tepat waktu. Lagipula, sebentar atau lama itu harusnya tak terlalu menjadi masalah untuk mereka yang memahami bahwa hidup bukanlah sekedar kumpulan waktu.

Hidup adalah kumpulan kesadaran. Karenanya, nilainya bukan ditentukan dari seberapa sebentar atau lamanya, tapi seberapa banyak kesadaran yang kita miliki tentang kehidupan itu sendiri.

Kesadaran yang menjelma menjadi hikmah juga pengalaman berharga dalam setiap episode kehidupan. Begitu juga dengan menunggu.
"Bukan permasalahan seberapa lama waktu tunggu, tapi tentang seberapa banyak hal berharga yang bisa kita dapatkan dari proses menunggu itu sendiri."

#genap #nazrulanwar

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Bukankah tidak ada manusia yang sempurna??
Yang ada kita harus menerima, memaklumi semua yang ada di depan kita..
Jika salah kita bisa saling instropeksi diri bukan untuk menyalahkan tapi untuk bersama-sama mengokohkan apa yang telah ada..

Semoga dipertemukan, ditunjukkan, didekatkan dan disatukan dengan seseorang yang mau selalu berubah menjadi lebih baik, selalu mau belajar, selalu mau menerima, bahu membahu membangun cinta untuk memperoleh ridho-Nya..
Bergandengan tangan dengan tujuan yang sama, bukan hanya untuk dunia tapi di akhirat juga..

Semoga "Kamu" (mbuh sopo) untuk selamanya.. Saling menggenapi..
Aamiin.. Aamiin.. Aamiin..

Keep believe.. In right time u'r my imam..

Who are you?
-coming soon-

No comments:

Post a Comment

Lirik lagu Rizky Febian - Hargai Cinta

Kali ini lirik lagu Rizky Febian alias 'Iky' anak dari Kang Sule (sok kenal lagi.. Xixixi). Lirik dari lagu-lagu Iky maknanya dalam...